Tuesday, December 02, 2008

I believe in season.

Dan sekarang -selain musim hujan- adalah musim malas melihat huruf. Sekarang adalah musim melihat gambar dan benda-benda lucu. Di internet, tentu saja, semuanya bertaburan. Mudah ditemukan. Membuat saya berkali-kali menahan napas. Menahan napsu, napsu membeli ;)

Pagi ini, lewat etsy shop, saya menemukan kartu, postcard dan tempelan buku bergambar lucu. Ada sentuhan vintage-nya --which I really like. Ini tiga di antaranya:







Semua bisa ditemukan di sini

Thursday, October 23, 2008

This & That About Pendar



1. Pendar just turn 2. Tepatnya tanggal 4 Oktober kemarin. Happy birthday, dear..!!! Semoga selalu jadi orang yang berbahagia. Mmmmmuah! Ulang tahunnya tidak kami rayakan, tapi Pendar tiup lilin di Anyer, karena waktu itu sedang diajak liburan Lebaran sama keluarga Bandung.

2. Pendar nggak suka pakai baju bolong-bolong, meskipun sedikit. Hehehehe... Tadinya, saya pikir, nggak apa-apalah kalau di rumah pakai baju bolong-bolong. Toh bolong-bolongnya kecil ini. Tapi begitu Pendar meraba 'si bolong-bolong', wah dia langsung minta ganti dan kalo ngga diturutin bisa nangis!

3. Pendar nggak suka pakai celana panjang yang sampai menyentuh pergelangan kakinya. "Lipet! Lipet!" katanya,

4. Pendar nggak suka kalau lengan bajunya melebihi sikunya. Bisa rese' dia ! Wah, kenapa ya, anak Bunda ribet banget kalau urusan baju n celana? ;D

5. Pendar nggak suka kalau bajunya kesingkap dan perut 'ndutnya kelihatan. Bagi dia, mendingan sekalian telanjang daripada pakai baju tapi kelihatan perut. :D

6. Pendar suka megang-megang kuping. Baik kupingnya sendiri maupun kuping orang lain. Hehehehe...

7. Pendar sudah hapal lagu "Balonku", Burung Kakatua", dan "Hujan" (tik3 bunyi hujan di atas genting..).

8. Saat ini, lagu favoritnya: "Bukan Superstar"-nya Project Pop. Sama nih kayak Bundanya, doyan Project Pop ;P

9. Film favoritnya saat ini: "Toy Story"! Kemarin malam, dia sok-sokan nelpon Buzz Lightyear. "Halo Om Buzz, halo.. Sehat, Om Buzz? Di mana kamu?" Hihihihihihi....

10. Melewati usia 2 tahun ini, Pendar makin banyak omong, makin suka ngoceh, makin sering bilang "Nggak!" dan lebih sering ngelawan n ngeberontak. Well, selamat datang masa-masa terrible two'

Tuesday, September 16, 2008

Pendar Hampir 2 Tahun

Aaaaahhh..... Pendar hampir 2 tahun. Bulan depan, tanggal 4 Oktober tepatnya.

Baru aja diomongin, eh, Pendarnya tadi nelepon: “HALO BUNDAAAAA... PENCET-PENCEEET!! (maksudnya, dia lagi pencet-pencet handphone) :)

Tadi, pukul setengah 4 pagi, saat mata masih merem melek, saya dapat pemandangan indah:
Pendar berbaring dengan mata terbuka sambil senyum-senyum ke arah saya. Katanya, 'Kwek kwek. Kwek kwek' :D
Tadi malam kami baru nonton VCD Barney yang salah satu lagunya: “You're a fish or a froggy or a duck. Kwek kwek!”

Gara-gara saya dan hubby sering bilang 'buseet', Pendar jadi ikut-ikutan ngomong 'buset' (sekarang sih udah nyaris nggak pernah lagi karena kami mulai jaga mulut :p ). Untuk menghilangkan kebiasaan Pendar ngomong 'buset' saya mengganti kata 'buset' dengan 'ya ampuuun'. Awal-awal susah juga, karena dia malah pake dua-duanya.
Pendar: “Buseeet...”
Bunda: “Ya ampuuun..”
Pendar: “Ya ampuun buseet..”
Bunda (kekeuh): “Ya ampuun!”
Pendar (kekeuh juga): “Ya buseeet..!.”

Pendar senang bernyanyi. Dia suka nyanyi Balonku, Burung Kakatua, Twinkle-twinkle Little Star dan Tanah Air. Pendar menyebut 'Tanah Air' sebagai lagu 'Jauh'. Soalnya ada kalimat 'Biarpun saayaaa pergi JAUUUUUH....”.
Biasanya Tanah Air jadi lullaby kami, tapi sudah beberapa waktu ini -entah kenapa- kami tidak pernah menyanyikannya lagi. Kemarin malam, waktu sudah baring-baringan di kasur, Pendar tiba-tiba bilang, ”Bunda, JAUH!” Saya nggak ngeh. “Jauh dari mana, Dek?”
Pendar berseru lagi, “JAUH!” Mungkin karena melihat bundanya binun, Pendar mengganti clue-nya: “Tanah Ail!”
Oooh... baru Bundanya ngerti. Ealah... kok sampai lupa ya, Nak? Langsung kami bernyanyi sepenuh hati, “Tanah aiiiiiirrrku tidak kulupakaaaaaan.....”

Pendar makin pinter ngomong. Saya sering terkagum-kagum kalau dia mengucapkan kalimat-kalimat yang tadinya belum pernah saya dengar keluar dari mulutnya.
Tempo hari, Pendar melihat Om Waw Waw yang udah segar dan rambutnya basah. Pendar langsung menyapa,”Eeeeh, Waw Waw, udah bangun.. Udah mandi.. Kelamas, ya?”
Akhir pekan lalu, Pendar minta saya memutar DVD Shrek.
Pendar: “Stel Syek! Ade-ade! (maksudnya Shrek 3, yang menampilkan anak-anaknya Shrek)
Bunda: Boleh, tapi Bunda minum dulu ya.
Saya minum dan dia menunggui saya. Terus, tiba-tiba dia nyeloteh sendiri. “Ih lucu ya adek-adek bayinya.. Masih kecil..” Heh? Adek-adek bayi yang mana, Nak? Filmnya kan belum diputar? :D

Pendar sekarang lagi kurang sehat. Kamis minggu lalu, 11 September, dia demam sampai 39.5 C! :(( Dibawa ke dokter, ternyata radang tenggorokan. Setelah minum obat (dikasih antibiotik juga. Sebenarnya saya nggak terlalu suka kalau Pendar minum antibiotik, tapi gimana lagi dong?), suhunya sudah normal. Tapi sekarang dia masih batuk dan (agak) pilek. Banyak riak yang nggak bisa dia keluarkan. Kasihan, tidurnya jadi keganggu. Cepet sembuh ya, Dek...

Belakangan ini, mungkin karena batuk pileknya juga, Pendar jadi susah makan. Kalau disuapi, dia punya jawaban sakti, “Gak mau! Gak mau!” Tangan saya yang sedang memegang sendok ditariknya ke arah piring, “Talo sini aja!” Maksudnya si sendok ditaruh di piring aja, jangan di mulut dia. :P

Bunda luv Pendar. Mmmmuaaah!!!

Friday, July 25, 2008

My Cup Runneth Over (Untuk Zhongwenxi 97)



Kemarin sore, sekitar pukul lima, sebenarnya gue udah niat mau pulang.
Telepon gue bunyi, ternyata dari Ayu.
Dari suaranya, gue tahu dia sedang menahan tangis.
Yang terlintas di pikiran gue adalah: 'Wah, lagi berantem sama Seto nih anak.”
Kalimat pertama Ayu: “Eyi, lo udah baca Detikcom belum?”
“Belum. Ada apaan?”

Dari Ayu, gue tahu teman kita, Damas dan keluarganya sedang tertimpa musibah. Adik Damas, Agatha Damayanti (Anti) kehilangan suaminya ---Ramses Pasaribu--- hari itu. Ramses (27) ---pengacara di Firma Hukum Luhut Pangaribuan--- tewas tertimpa reruntuhan tembok profil (ini istilah Detikcom. Gw gak tahu apa istilahnya) di depan lobi Pengadilan Jakarta Barat.
Ayu sendiri sebenarnya sudah baca berita ini di Detikcom sejak siang (correct me if I'm wrong, Yu). Tapi waktu itu dia belum ngeh---meskipun udah baca nama 'Agatha Damayanti'. Sore-sore, Ayu nge-klik Detik lagi. Karena curiga, dia langsung nelepon Damas: “Dam, suaminya Dek Anti namanya siapa, ya?” Damas cuma bilang, “Iya, Yu. Iya.”

Gue tentu kaget mendengar kabar dari Ayu ini. Lebih kaget lagi waktu tahu Anti sedang hamil 3 bulan. Dan tambah sedih begitu tahu kalau Damas dan suaminya ---Mas Gandung--- sedang dirawat di RS PGI Cikini karena demam berdarah (beberapa hari sebelumnya, gue nelepon Damas untuk ngajakin makan bubur Cikini. Kata Damas, dia lagi demam---tapi waktu itu belum ketahuan DB) :(

Gue langsung janjian sama Ayu untuk ketemu di RS Cikini. Selain buat jenguk Damas, juga untuk melayat karena jenazah Ramses juga disemayamkan di RS Cikini. Akhirnya, selepas Maghrib, gue, Ayu, Seto, Kie plus Tika---temen orkes Damas--- kumpul di RS Cikini.

Kata Damas, dia baru masuk RS jam tiga sore. Tadinya, Anti mau nganterin Damas ke RS. Tapi kemudian dia nerima telepon yang mengabarkan suaminya kecelakaan. Anti langsung pergi ke RS Pelni ditemani budenya. Sayangnya (atau takdirnya), nyawa Ramses nggak tertolong. Ramses meninggal di RS Pelni. Inalillahi... Musibah ini bikin gue mikir. Gue baru benar-benar paham makna frase 'ajal menjemput'. Ramses nggak sakit. Dia juga tidak sedang melakukan apa pun yang ---menurut anggapan umum--- berisiko, seperti menyetir, naik pesawat, panjat tebing dsb. Dia cuma sedang berdiri di depan lobi Pengadilan Jakbar. Kabarnya, dia sedang mengobrol dengan temannya sesama pengacara.

They say, good people die young.

Semoga bukan kegeeran, tapi gue ngerasa cukup dekat sama keluarga Damas. Mungkin bukan cuma gue yang ngerasa begini, tapi sebagian besar dari kita. Rumah Damas yang posisinya strategis itu sering dipakai kumpul-kumpul, kan? Gue ngetik Buletin Tahunan di sana. Gue sering nginep di sana kalau udah terlalu malam buat pulang ke rumah sendiri. Gue juga pernah numpang istirahat di sana siang-siang waktu lagi hamil dan ngerasa nggak enak badan---padahal Damasnya belum pulang kantor, jadi gue diurusin nyokapnya. Gue ingat, Fitri juga pernah numpang istirahat di sana karena keliyengan sehabis cabut gigi.
...................

Buat Anti, Damas dan keluarganya, gue ikut berduka cita. Semoga selalu dikuatkan. Semoga saling menguatkan. Semoga dikaruniai kelapangan hati.

Kalau mau lihat berita di Detik, ini linknya

Wednesday, July 23, 2008

Dari Dee

*Kebahagiaan pun sesuatu yang hidup, berubah dan tidak statis.

*Hidup pasti sangat terbeban saat kita merasa punya kendali atas pikiran orang lain. Dan saya tidak ingin hidup seperti itu.

*Sang Buddha pernah menyadarkan seorang ibu yang tak bisa menerima kematian anaknya, sampai menggendong anaknya yang sudah jadi bangkai ke mana-mana. Sang Buddha hanya minta satu hal pada sang ibu: 'Cari satu orang yang tidak pernah mengalami kesedihan, tidak pernah mengalami kedukaan.' Si ibu mencari dan tidak menemukan. Saat itu ia tersadar akan kemelekatannya. Semua orang tak pernah selamanya senang, tak juga selamanya sedih.
"Semoga 'bangkai' apapun yang kita gendong selama ini akhirnya bisa kita lepaskan dengan hati lapang."

--Kutipan dari dee-idea.blogspot.com (isi & respons komen)

Saya membaca posting terbaru Dewi Lestari "Catatan Tentang Perpisahan". Ini salah satu posting Dee yang paling saya suka, meskipun mungkin alasan di balik pembuatan tulisan itu (seharusnya) menyedihkan, yaitu tentang perpisahannya dengan sang suami, Marcell.

Saya suka postingan ini karena bisa membantu saya (atau kita?) menguraikan banyak hal dan peristiwa kehidupan. :)

Apapun, Dee (dan Marcell dan Keenan), semoga selalu berbahagia.

Wednesday, June 18, 2008

David Horvitz (who will send me the sky, everyday)



Just found a cool site. Empunya seniman New York bernama David Horvitz yang punya banyak ide lucu, aneh, aya-aya wae' dan 'inspiratif' (I cant believe i'm using this word). Saya yakin David bukan satu-satunya orang yang memikirkan hal ini, tapi dia one of the people yang berani mewujudkannya.
Salah satunya, dia punya proyek memotret langit setiap hari selama tahun 2008 ini, di mana pun dia berada. Dan dia menawarkan foto itu pada siapapun yang mau. So by the end of 2008, we will have 366 photos of David's sky. How cool is that? :)
Well, motret langit mungkin biasa. Saya sudah banyak lihat foto langit. Tapi untuk memotret langit setiap hari selama setahun penuh dan dikirimkan ke orang2? Oh, btw, proyek 2008 ini adalah bagian dari proyeknya yg lebih besar: 'proyek memotret langit seumur hidup'. Now this is a little too much, ya? Bwehehehehe...

Ada tulisan dalam site-nya yang saya suka:
Do something everyday, regardless.
Nothing will happen unless you first initiate a process of cause and effect.
This starts with an action.
Reawaken the possibility with possibility.
Reawaken it with play.

Intip David di sini.

(picture by David Horvitz)

Thursday, June 12, 2008

A Dreamy Idealist Inside

Kadang-kadang, gue suka bingung menjelaskan diri gue. Tapi untunglah, sekarang zaman internet ;P Gue ikut kuis ini di sini. And... VOILA! Here you go. I'm a Dreamy Idealist. What are you?

Dreamy Idealist (DI)

Dreamy Idealists are very cautious and therefore often appear shy and reserved to others. They share their rich emotional life and their passionate convictions with very few people. But one would be very much mistaken to judge them to be cool and reserved. They have a pronounced inner system of values and clear, honourable principles for which they are willing to sacrifice a great deal. Joan of Arc or Sir Galahad would have been good examples of this personality type. Dreamy Idealists are always at great pains to improve the world. They can be very considerate towards others and do a lot to support them and stand up for them. They are interested in their fellow beings, attentive and generous towards them. Once their enthusiasm for an issue or person is aroused, they can become tireless fighters.

For Dreamy Idealists, practical things are not really so important. They only busy themselves with mundane everyday demands when absolutely necessary. They tend to live according to the motto “the genius controls the chaos” - which is normally the case so that they often have a very successful academic career. They are less interested in details; they prefer to look at something as a whole. This means that they still have a good overview even when things start to become hectic. However, as a result, it can occasionally happen that Dreamy Idealists overlook something important. As they are very peace-loving, they tend not to openly show their dissatisfaction or annoyance but to bottle it up. Assertiveness is not one of their strong points; they hate conflicts and competition. Dreamy Idealists prefer to motivate others with their amicable and enthusiastic nature. Whoever has them as superior will never have to complain about not being given enough praise.

As at work, Dreamy Idealists are helpful and loyal friends and partners, persons of integrity. Obligations are absolutely sacred to them. The feelings of others are important to them and they love making other people happy. They are satisfied with just a small circle of friends; their need for social contact is not very marked as they also need a lot of time to themselves. Superfluous small talk is not their thing. If one wishes to be friends with them or have a relationship with them, one would have to share their world of thought and be willing to participate in profound discussions. If you manage that you will be rewarded with an exceptionally intensive, rich partnership. Due to their high demands on themselves and others, this personality type tends however to sometimes overload the relationship with romantic and idealistic ideas to such an extent that the partner feels overtaxed or inferior. Dreamy Idealists do not fall in love head over heels but when they do fall in love they want this to be a great, eternal love.

Adjectives which describe your type
introverted, theoretical, emotional, spontaneous, idealistic, dreamy, effusive, pleasant, reserved, friendly, passionate, loyal, perfectionist, helpful, creative, composed, curious, obstinate, with integrity, willing to make sacrifices, romantic, cautious, shy, peace-loving, vulnerable, sensitive, communicative, imaginative

These subjects could interest you
iterature, philosophy, psychology, music, art (museums), writing, drawing/painting, astrology, spiritual things, meditation, handicrafts, writing, voluntary work

Wednesday, May 28, 2008

Mengabsen di Tengah Malam



Malam tadi, kalau tidak salah sekitar pukul 12, Pendar tahu-tahu terbangun. Kebetulan, saya belum tidur, meskipun sudah setengah teler.

Pendar (mengangkat badan): Bunda?
Bunda: Iya. Ini Bunda. Bobo lagi ya...

Pendar kembali berbaring. Tapi tak lama, dia bangkit lagi dan bertanya pada saya:
P: Syek? (=Shrek. Kartun favoritnya saat ini)
B: Shrek udah bobo.
P: Ayah?
B: Ayah juga udah bobo. Tuh, di samping Pendar.
P: Ona? (=Princess Fionna, istri Shrek)
B: Fionna bobo.
P: Oki? (=Donkey, teman Shrek)
B: Donkey juga udah bobo.

Pendar berbaring lagi, tapi sebentar kemudian bangun.
P: Ingguini? (Linguini, tokoh dalam Ratatouille)
B: Bobo juga.
P: Om? (=chef Skinner, musuh Linguini)
B: Om chef? Om chef udah bobo.
Puas mengabsen, Pendar baru terlelap. Hehehe.. Ampun deh, Nak. Ngabsennya mesti malam-malam, ya?

Monday, May 19, 2008

Pusing

Semalam, Pendar beberapa kali menggeleng-gelengkan kepala sambil berkata, "Pusing! Pusing!"

Hari Pertama

Setelah membaca posting Dewi Lestari di sini, saya memutuskan untuk mencoba bervegetarian satu hari dalam seminggu. Tiap hari Senin. Dan ini hari pertama.

Wish me luck!

Menyebalkan

Tadi pagi menyebalkan.

Seperti biasa, saya beli nasi uduk di gerobak depan kantor
Si Ibu juragan nasi uduk yang melayani saya.
Dia memilih-milih setumpuk piring sambil berkata, "Saya suka malu, Neng, kalau piringnya jelek..."
Saya lihat, piring-piringnya memang sudah baret-baret, kecoklatan, tidak lagi putih bersih.
Saya menunggu dia memilih piring. Saya pikir dia akan memilihkan yang paling layak dipakai buat saya.
Lalu, dia berhenti, tangannya mengambil satu piring dan... guess what, dia memilih piring yang paling jelek! Yang paling banyak baret-baretnya, paling kecoklatan, lalu mulai menyendokkan nasi uduk pesanan saya.
WHAT THE.....!!!

Cuma piring, Ey. Cuma piring...

TAPI GAK BISA GITU DONG!!!

Sebenarnya, ada dua cara melihat hal ini:
Cara pertama, dengan marah-marah.
Cara kedua, dengan berpikir begini: Mungkin si ibu sudah menganggap saya bukan 'orang lain lagi', karena hampir setiap hari beli di sana. Saya bukan lagi pembeli yang harus dikasih piring bagus. Karena toh dikasih piring jelek aja masih balik lagi kok.

WHAT THE.....!!!

Nyebelin.,

NGGAK MAU BELI DI SANA LAGI AH!!!!!!!!!!!!!!! (ngambek dot kom)

Sedih

Menurut saya, menyedihkan bila seorang perempuan baru dianggap berhasil oleh suami (dan mertuanya) hanya bila rumahnya selalu rapi dan bisa masak.

Apakah dia bekerja dari Senin sampai Jumat, berdesak-desakan tiap sore di kemacetan kota sampai (selalu) merasa pusing dan mual, dan ikut berkontribusi pada keuangan keluarga, itu tentu bukan ukuran (siapa suruh kerja?).

Apakah dia tidak pernah belanja baju, sepatu atau batal ikut kelas yoga bulan ini supaya bisa menyisihkan uang karena masih banyak keperluan, itu tentu hal biasa.

Apakah dia menghabiskan akhir pekannya dengan mengurus anak, satu kali memandikan, dua kali menyeboki, berkali-kali mengganti baju+celana+pampers, mengendong, meredakan tangis, menyiapkan makanan, tiga kali menyuapi berjam-jam sambil hilir-mudik karena si anak tidak mau diam sehingga Senin paginya kaki si perempuan masih pegal-pegal, itu tentu bukan prestasi (ribuan perempuan lain toh mengerjakannya tiap hari?).

......

Friday, May 16, 2008

David VS David



Wohooooo.... It's David VS David final!!!!
Luv it luv it! I just looooove... this season!

David Cook, 25 tahun, udah 'jadi', kayaknya udah siap rekaman dan jadi bintang.

David Archuletta, big talent, great voice. Inner-nya belum keluar banget, tapi hei, dia kan baru 17 tahun bow! He still has a looong way to go. 17-nya aja kayak gini, gimana umur 25?

Aduh, American Idol-nya nggak boleh 2 orang aja ya? :D :D :D

Tuesday, May 13, 2008

Update: Pendar 19 bulan



Pendar sudah bisa bilang Bunda! Ahhh... senangnya.. Tapi 'N'-nya hilang. Jadi dia manggil saya dengan 'Budaaaaaa'

Pendar punya kebiasaan baru: Sehabis minum (dari gelas), dia suka berkata, 'Ahhh, MANTAAP..' Hihihihi... Ajaran angkunya nih. Eh, tapi 'M'-nya juga belum bunyi. Jadi ngomongnya 'ANTAAP...'

Gigi geraham Pendar sudah 4. Dua di atas, dua di bawah. Bisa makan kerupuk. Doyan banget, malah.

Pendar sedang suka-sukanya makan sendiri. Setiap mau disuapi, dia merebut piringnya dan mulai makan sendiri dengan tangan. Sebenarnya bagus sih, tapi makanannya jadi lebih banyak yang berceceran daripada yang masuk mulut. Repotnya, kalau saya sedang makan, dia juga ingin makan dari piring saya. Jadinya tarik-tarikan piringlah.

Pendar suka memperhatikan orang lain makan. Tempo hari, Om Wawaw (adik saya) sedang makan indomie. Dia memperhatikan lekat-lekat, lalu bertanya, "Enak', Waw?" :D Saya takjub. Bisa-bisanya ya, dia nanya gitu?

Pendar sedang hobi nonton DVD: Shrek (1,2,3), Ratatouille (DVD 'tikus'), dan as always Old MacDonald (DVD 'Yayo yayo').
Beberapa hari lalu, dia melihat kemasan DVD Shrek 1 punya Ayah. Kemasannya bagus, panjang dan ada gambar Shreknya. Sekarang, kalau bangun tidur --meskipun kebangun di tangah malam atau pagi buta--, Pendar suka bertanya, "Shek nana' (=Shrek mana)? Dia baru diam kalau saya mengambilkan kemasan Shrek itu.
Pinternya, dia ga cuma hapal Shrek, tapi bisa menunjuk gambar Princess Fiona atau Donkey dengan tepat kalau ditanya.
Trus, kalau iseng-iseng kita tanya, "Shrek mirip siapa sih, Dek?"
Dia pasti lantang menjawab, "AYAH!" Bwehehehehe.....

Monday, April 21, 2008

Pendar 1,5 Tahun

Malam-malam, Pendar sudah berbaring, siap tidur. Mulutnya disumpal dot bayi, sedang minum susu.
Pelan-pelan, pintu kamar terbuka. Ayah masuk--baru pulang kerja.
Kata Bunda, “Siapa tuh, Dek...?”
Pendar langsung melepas botol susu, menelan sisa susu yang masih di mulut, lalu berseru keras:
“PITAAAAAKK!!!”
*Gubraks*

Inilah akibatnya kalau anak kecil diajar macam-macam. Ayahnya Pendar memang sering memperlihatkan kepalanya yang pitak (ehm) ke Pendar. “Nih, lihat nih, kepala Ayah pitak.”

Sekarang tiap kali ayahnya baru datang, Pendar bukannya manggil 'ayah' seperti biasa, malah teriak 'pitak'. Kalau dipelototi, suaranya malah lebih keras: PITAAAAAKK!
Kalau ayah nelepon dari kantor, Pendar bisik-bisik ke Bunda: “pitak.. pitak...”
Sekarang kami sedang berusaha mengubah kebiasannya itu. Kalau dia bilang 'pitak', saya -sedapat mungkin- berusaha tidak tertawa.
Hehehe.

Pendar sudah 1.5 tahun sekarang. Makin besar. Makin pintar. Makin hobi ngoceh dan joged. :)

Tempo hari, di mobil, Pendar buang angin. Keras dan bunyinya panjang :)
Habis buang angin, dia menutup hidungnya dengan jari telunjuk. “Bauu.... bauu....” Saya takjub. Siapa yang ngajarin ya?

Minggu lalu, Pendar tahu-tahu bangun subuh. Ayah Bunda sedang bersiap-siap ke kantor. Melihat kami seperti mau pergi, dia langsung semangat empat lima. Mungkin dia pikir bakal diajak jalan-jalan ya? Pendar langsung loncat-loncat di kasur sambil berseru girang, “Ayo! Ayo! Ayo!”
Hehehe, ayo ke mana, Neng?

Satu lagi. Kalau melihat dompet atau tas, dia pasti minta duit (halah).
“Dodit. Dodit.. (=duit)”
“Duit? Memang Pendar mau beli apa?”
“Lalon / lalots (=balon).”

Kata Serny, “Pendar itu 'elo banget' (=suka asal) ya? Cuma lebih ekspresif. Kalo lo keluarin semua yang di diri lo, ya jadinya mungkin kayak Pendar.”
Hihihi, iya, benar. Saya 'suka asal' dan kayaknya Pendar punya 'bibit asal'. But I'm the introvert version of her. Or she's the extrovert version of me? :D

O ya, gigi geraham Pendar juga sudah tumbuh. Senangnya... Tambah pintar makannya ya Nak :)

Pendar juga bisa berhitung(!). "Atu, dua, iga, epuluh..." Biasanya dia berhitung kalau naik tangga atau meneteskan obat batuk ke sendok. Anak pintar...

Hampir lupa: Pendar suka mengikuti kami salat. Bisa bersedekap, ruku dan sujud. Bisa gerakan berdoa dan zikir :)

Thursday, April 17, 2008

29

Mumpung bulan April belum lewat, saya harus cepat-cepat posting ini:

Happy Belated Birthday Dear Me.
(halah, bagaimana ini, masa mengucapkan selamat ulang tahun buat diri sendiri aja telat?)

Anyway, 4 April 2008 lalu, saya tepat berusia 29. The last of my 20's. Must make something out of it.

Ada apa saja tanggal 4 kemarin?
Tidak ada yang terlalu istimewa - kata Eyi si negatif.
SEMUANYA ISTIMEWA! - kata Eyi si positif.
Mungkin dua-duanya benar

Well, saya dapat kado ini dari hubby:



Ini paper mousepad. 'Judul' di atasnya 'Random Dawdle'. Menurut Oxford Learner's Pocket Dictionary, 'dawdle' = 'move slowly and lazily'. Wah, cocok! Gue banget! :D

Saya tidak pernah bilang ke hubby, tapi saya memang suka mencoret-coret kertas. Biasanya kalau lagi bengong, kalau lagi tidak bengong, sedang rapat, sedang tidak rapat, sedang santai, di sela-sela pekerjaan...

Biasanya saya menggambar asal-asalan. Umumnya orang. Wajah orang, terutama tampak depan. Kadang-kadang dari samping. Kadang-kadang setengah badan, seringnya close-up. (Eh, tapi saya bukan tukang gambar yang canggih ya. Gambar saya seperti lukisan anak SD). Serius.

Atau kata-kata tidak penting.

Atau paraf saya sendiri.

Atau bunga, Atau bintang. Atau matahari. Well, you get my point.

Anyway, kado ini lucu. Karena corat-coretnya jadi 'terarah'. Hihihihi....

Oya, saya juga dapat Opera Cake dari hubby. Dikirim ke kantor. Tadinya mau posting foto cake-nya di sini, tapi susah banget. Lagipula, rasanya semua orang sudah tahu seperti apa bentuk opera cake.

Ini wishlist saya:


(pict.belongs to www.howaboutorange.blogspot.com )

A lovely home office -- my standard, of course.


(pict.belongs to imagebank.com)

Ini wishlist kedua: Belajar yoga.

Sebenarnya, saya ingin belajar sesuatu yang baru. Apa saja. Keluar dari segala rutinitas selama ini: Menulis, membaca,cari info, wawancara, bla bla bla.
I know that I need to do something different.
So yoga it is.
Kapan mau mulai? Bulan depan, setelah gajian. Semoga. Harus. Ini hadiah dari saya buat diri sendiri.

Happy Birthday Eyi.

Wednesday, April 02, 2008

Berubah

You are The Tower

Ambition, fighting, war, courage. Destruction, danger, fall, ruin.

The Tower represents war, destruction, but also spiritual renewal. Plans are disrupted. Your views and ideas will change as a result.

The Tower is a card about war, a war between the structures of lies and the lightning flash of truth. The Tower stands for "false concepts and institutions that we take for real." You have been shaken up; blinded by a shocking revelation. It sometimes takes that to see a truth that one refuses to see. Or to bring down beliefs that are so well constructed. What's most important to remember is that the tearing down of this structure, however painful, makes room for something new to be built.

What Tarot Card are You?
Take the Test to Find Out.



Pertama kali dapat kartu ini, WHAAAT??? War? Destruction? I'm not like that. Biasa, denial. Tapi begitu dibaca dua kali secara pelaaaan-pelaaaaan...
Well, something's about to change, I guess.

Friday, March 28, 2008

Wonderful Quote

There's a wonderful old Italian joke about a poor man who goes to church every day and prays before a statue of a great saint, begging, “Dear Saint—please, please, please... give me the grace to win the lottery.” This lamment goes on for months. Finally the exasperated statue comes to life, looks down at the begging man in weary disgust, “My Son—please please please..., buy a ticket.”

Prayer is a relationship; half the job is mine. If I want transformation, but can't even bothered to articulate what, exactly, I'm aiming for, how will it ever occur? Half the benefit of prayer is in the asking itself, in the offering of a clearly posed and well-considered intention.

(Eat Pray Love, Elizabeth Gilbert)

Tentang Sahabat

Sahabat adalah orang-orang baik yang membantumu mengeluarkan yang terbaik dari dirimu.
Bersama mereka, kamu mencintai, dicintai, berani, menari, terbahak, lupa keperihan masa lalu atau betapa mencemaskannya masa depan.
Bersama mereka, kamu 'menjadi'. Bersama mereka, kamu bahkan tidak perlu 'menjadi'. Bersama mereka, yang terpikirkan hanya 'saat ini'. Kamu penuh. Kamu kosong. Kamu menuang dan dituang.

Kamu bersyukur.

One Day in Your Life

One day in your life
you'll remember a place
Someone's touching your face
You'll come back and you'll look around you

One day in your life
You'll remember the love you found here
You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day...

One day in your life
When you find that you're always waiting
For the love we used to share
Just call my name
And I'll be there

You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day...

One day in your life
When you find that you're always longing
for the love we used to share
Just call my name
And I'll be there


**Kemarin waktu lagi potong rambut, dengar lagu ini berkumandang di salon.
Luv it so much.

Tuesday, March 18, 2008

Friends

Lagi kangen sama masa-masa kuliah, Depok, kampus jaman dulu (yang tidak terlalu banyak tempat parkirnya) dan yang paling penting... teman-teman seangkatan: Zhongwenxi 97. Nimen hao ma?

Saya mengumpulkan beberapa foto dan kabar mereka. Belum semua, sayangnya. Kemarin-kemarin saya berpikir untuk bikin satu blog khusus untuk kami. Tapi kemudian kepikiran, ngurus blog sendiri aja keteteran ya? Ah, tapi yang penting kan niat ya ;)

Oke deh, here we go.




Juferdy.
Ju sedang menikmati hujan bola warna-warni. Merah, pink, biru, hijau, abu-abu, hitam...






Ayu dan Seto nikah. Dua-duanya teman saya (tapi SEMUA teman Ayu rasanya jadi teman saya juga--walaupun saya tak pernah bertemu dengan each one of them. Ini akibat saking seringnya mendengar tentang mereka. Ya kan Yu? *wink wink*).
Saya tahu cerita Ayu dan Seto sejak... sebelum mereka pacaran. Saya mengikuti kisah mereka seperti menonton serial Friends. Hehehehe...



Damas is having a baby. Bagas namanya. (Nama lengkapnya siapa ya Dam? Lupa.. Ini fotonya sudah diganti ;) )
Dari semua teman seangkatan, saya paling sering bertemu Ayu dan Damas. Belakangan ini, mungkin karena berbagai perubahan, kami jadi lebih jarang bertemu. Padahal dulu sih jam berapa aja hayuuuuk....





Iska menikah. Putri Novotel cantik yang menemani saya menghabiskan hari ulang tahun ke-25 dengan berjalan-jalan di Bogor. Kumaha damang, Ka? ;)








Lisa dan suaminya Elkana sedang menunggu kelahiran anak pertama mereka. Saya jadi ingat resepsi mereka tahun lalu. Baru sekali itu saya datang ke resepsi di mana pasangan pengantinnya BERDUET! Hihihihi... Lisa adalah salah satu teman saya yang paling easy going and naturally...funny :)








Kiri: Yovan. Tengah: Kie.
Yovan sekarang di Deplu. Terakhir bertemu, dia sedang bersiap-siap berangkat ke Portugal (kemudian diganti Guang Zhou). Wah.. senangnya Van... (plus ngiri karena I've never been anywhere

Kie bekerja di perusahaan produsen Glass (atau Gelas, Ki?) Pa kabar jeng? Kangen euy.... Kie ini penyemarak suasana. Asal ada dia, acara apa pun rasanya rame. Ya kan, Ki? ;)


To be continued ah...

Tuesday, March 04, 2008

You Make Me Feel Like...



Saya tidak pernah merasa penting.
Tidak pernah punya posisi penting.
Terus terang, saya juga tidak merasa ada penting-pentingnya untuk 'merasa' penting, atau 'menjadi' penting.

Saya pernah dengar kalimat 'It's nice to be important, but it's more important to be nice.'
Saya suka kalimat itu. Suka maknanya. So I try to be nice (semoga berhasil).

Lalu sekarang saya punya anak.
Lho, apa hubungannya?
Ada. Banyak. Sangat.
Punya anak -di satu sisi- ternyata membuat saya merasa .... jadi orang penting. :)

Coba bayangkan.
Begitu pulang kantor, anak saya menyambut saya dengan suka cita.
Dia bertepuk tangan, tertawa terbahak-bahak, matanya berpendar.
Dia tertawa begitu keras sampai kepalanya menengadah.
Seumur hidup, belum pernah ada orang yang begitu gembira melihat saya seperti itu.

Ketika saya menghilang dari pandangannya -mungkin karena ke dapur atau ke kamar mandi atau sekadar keluar kamar sebentar- dia menangis. Dia mencari-cari saya, "Nda? Nda? Nana? Nana? (=bunda? mana?)

Waktu dia masih menangis karena mencari saya, lalu saya muncul lagi, tangisnya bisa langsung berhenti dan dia tertawa lagi dan kadang-kadang bahkan melonjak-lonjak. "Hehehe..."

Lain waktu, jika dia ingin 'melaporkan' sesuatu pada saya, dia datang tergopoh-gopoh dan berseru sekeras-kerasnya (she has a BIG BIG voice),"NDAAA! NDAAAA! INIIII! INIIII!!!!" Seolah dia takut saya akan melewatkan apapun yang dia tunjuk itu.

Kalau saya bernyanyi, dia akan menyimak penuh perhatian. Di akhir lagu, dia bertepuk tangan(!) buat saya!!! Kadang-kadang, baru nyanyi dua baris saja, saya sudah dihadiahi tepuk tangan :D Oh how I love my babygirl..

Belakangan ini, kalau saya minta 'disun', dia akan menempelkan pipinya ke pipi saya. Mmmuaahh...

...................................

Selama nyaris 29 tahun ini, saya pernah merasa senang, sedih, gembira, bahagia, takut, ragu, patah hati, kecewa, haru, bangga, marah, murka...
Tapi tak pernah -saya tak bisa mengingatnya- ... merasa penting.

Dulu, saya sering berpikir 'siapalah saya?'
Tapi sekarang kalau 'diri saya' mulai meremehkan 'diri saya' dengan ucapan 'siapalah saya', saya sudah punya jawaban:
"I'm a mother. And I'm important." :)


PS: Di atas itu foto pertama saya di blog ini setelah ngeblog sejak tahun 2003. Sebagai orang penting, bolehlah sesekali majang foto - selama masih di blog sendiri. Hihihiihi...

Friday, February 29, 2008

Lucky Number S7vin

Your Life Path Number is 7
Your purpose in life is to find truth and meaning

You are very spiritual, and you are interested in the mysteries of life.
You are quite analytical and a great thinker. You have many theories and insights.
A life of solitude is perfect for you. You need time to think and do things your way.

In love, you are quite charming. You attract many with your confidence and wit.

While you enjoy being alone, sometimes you take it to an extreme.
You can become too isolated, shutting out loved ones and friends.
Express yourself a little bit more, and you'll be surprised where it takes you!

Imagine



Imagine there's no Heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today

Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace

You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one

Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world

You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one

-John Lennon

*Menurut saya, lagu ini cantik banget, very touching n moving.
Tapi setelah menggumam-gumam sekian lama, saya jadi mikir sendiri: Bener ga ya? Bener ga ya, kalau kita ga punya konsep surga-neraka, negara, agama, kepemilikan, rasa tamak dan lapar, kita akan hidup damai?

*Picture's taken from Getty Image

Vote for David Archuleta!

OMG.... I really really really like this boy!
Good voice, good attitude, very talented n very very cute!
Semalam lihat David A di Global TV (maklum ga punya cable), nyanyi Imagine. Huhuhuhu...
Lucu deh, anak ini kalau dipuji jadi tersipu-sipu. Kayak nggak tahu kalau dia emang 'sekeren itu'.
Kalau gue masih SMP, mungkin udah kirim fanmail (seperti yang pernah gue lakukan pada Leonardo diCaprio, pemain Beverly Hills 90210, dan pemenang Asia Bagus. Dasar ABG centill...) Hehehehe...

David A, keep up the good work!
Gue yakin lo masup pinal! :D Muah! Muah! (Halah, Bundanya Pendar jadi ganjen gini)