Wednesday, December 12, 2007

Pendar 14 Bulan

My beautiful baby girl sudah bisa:

Jalan!
Yippiiiii..... Senangnya dan oh capeknya mengejar dia ke sana kemari.

Makan nasi seperti the rest of the family (Gigi Pendar sudah tujuh. Empat di atas, tiga di bawah).
Lauknya biasanya orak-arik telur, tahu, bayam... Tapi kadang-kadang Pendar bosan. Kalau disuapin, nasinya disembur-sembur keluar. Jadi kadang-kadang nasinya diblender dan tetap makan bubur instan untuk sarapan.

Kumur-kumur air putih.
Kalau lagi berbaring sambil ngedot air putih, Pendar suka jail. Air putih disimpan banyak-banyak dalam mulut, lalu mulut dimonyongin, dan krrrrrrr..... Airnya dikumur-kumur, lalu dikeluarkan dari mulut. Bajunya pasti basah dan harus diganti.

Kiss bye.
Ini benar-benar cuma saya yang mengajari. Sebelum berangkat ke kantor, saya menurunkan kaca jendela mobil dan melempar 'cium jauh' ke arah dia yang memandang dari balik pintu kaca. “Mmmuah!”

Menunjuk 'Bunda'.
Pendar suka mengacak-acak dompet ayah. Kalau menemukan KTP ayah, dia menunjuk foto ayah dan berseru, “AYAH!” Dari dulu, Pendar bisanya baru 'ayah'. Bilang 'bunda' belum bisa. Saya lalu mengajari, “Iya, ini ayah. Kalau bunda yang mana? Ini bunda...” Saya menepuk-nepuk diri sendiri. Setelah itu, kalau saya tanya, “Bunda mana, Dek?” Dia akan menepuk-nepuk dirinya sendiri. Hehehe, ini salah yang ngajarin ya?
Akhirnya, ajarannya diubah sedikit. Saya pegang tangannya, lalu saya arahkan ke dada saya. “Ini bunda...” Sekarang kalau ditanya, “Bunda mana?” Dia menepuk-nepuk saya. :) Anak pintar...

Menelepon.
Dari dulu, Pendar suka ngoprek ponsel ayah bunda. Sekarang, dia suka menempelkan HP ke kupingnya sambil ngomong (apa lagi?)... AYAH??? Lucunya, dia suka bertelepon sambil jalan kian-kemari, kayak bos-bos sok sibuk :D Kemarin, setelah mencet-mencet remote rusak, mencoba mengganti channel TV, Pendar menempelkan remote itu ke kuping; AYAH...??? Semalam, waktu kaos Pendar jatuh ke lantai, dia membungkuk untuk mengambilnya, lalu menempelkan kaos itu ke kuping: AYAAH...???

Ngomong:
'Ga apa-apa'. Tempo hari waktu dijaga Yangti, Pendar jatuh. Yangti langsung merasa bersalah. “Aduh, maaf ya, Pendar... Maaf, ya...” Pendar yang sudah berdiri langsung ngeloyor pergi sambil bilang. “Ga papah...” Saya takjub! Kok bisa ya dia jawab gitu?

'Siapa-siapa'. Satu malam, Pendar terbangun dan minta diajak keluar kamar. Saya gendong dia, lalu saya tunjukkan ruangan-ruangan yang gelap dan kosong. “Tuh kan... Masih malam. Ga ada siapa-siapa.” Pendar membeo, “Siapa-apah...”

'Mimik' atau 'memey' yang berarti air putih. Suatu ketika, Pendar terbangun malam-malam. Setelah mengerjapkan mata, kata itu meluncur lancar dari mulutnya, “MIMIK!” Ini bukan pertama kalinya dia bilang 'mimik' tapi pertama kalinya saya mendengar kata itu begitu lantang dari mulutnya.
Pernah, satu malam, saya tidak menyiapkan botol air putih dan cuma menyiapkan susu. Sewaktu Pendar rewel, saya berikan dia susu. Tapi Pendar nggak mau. Tangannya menunjuk-nunjuk ke rak besi tempat saya biasa meletakkan botol air putihnya. “Memey, memey...” Pendar baru tenang setelah diambilkan air putih. Hehehe, rupanya dia haus.

'Nyanyah?' Artinya 'mana'. Kalau dia sedang memainkan sesuatu, lalu barangnya kami sembunyikan, Pendar akan celingukan sambil bertanya, “Nyanyah? Nyanyah?”

'Aaalkoooo...' Semalam hidung Pendar meler lagi. Padahal baru sembuh dari flu. Hiks hiks.. Sambil menggendong dia, saya raih botol obat pilek Alco di meja makan. “Pendar minum Alco, ya, supaya sembuh.” Dia membeo lagi, “Aaalkooo...”