Tuesday, July 18, 2006

Missing You

For the truth, I know takes longer.
I've the cunning of the tigger and the wisdom of the trees.
I won't be sad,refuse the sorrow.
I look forward tomorrow.
I'll release my anger,
'cause I'm proud to be a dread.

I'm kissing you.

Pride can stand a thousand trials
The strong will never fall
But watching stars without you,
My soul cried. Heaving heart is full of pain,
Oh, oh, the aching.

'Cause I'm kissing you, oh.
I'm kissing, oh.

Sebelum nikah, bahkan sebelum pacaran, masih PDKT, suami saya (yang saat itu masih 'calon') pernah bertanya sesuatu. Waktu itu kami sedang duduk di Bakoel Koffie Cikini (oh, I miss the place..), menikmati sore, ngobrol-ngobrol, membaca majalah gratisan. Dia memperlihatkan pada saya cara jitu bermain MasterMaze, saya bilang caranya curang.
Lalu pertanyaan itu terlontar,
"Have you ever missed someone, even if the person is sitting right next to you?" :D

Hehehe, kalau diingat-ingat lagi, kalimatnya gombal juga. Dan saat mengetik postingan ini saya baru kepikiran: mungkin saya bukan orang pertama yang dia tanyai seperti itu.
Anyway, waktu itu saya cuma menjawab lempeng, "Nggak pernah. Kalau kangen ya berarti karena orang itu jauh."
Dia mengangguk-angguk.

Lucunya, sekarang setelah kami nikah, saya jadi sering kangen sama dia, meskipun kami berada di ruangan yang sama, meskipun sedang berbaring samping-sampingan.
Terutama belakangan ini.

Sudah dua minggu ini kami pindah. Dari 'tempat itu' ke rumah orang tua saya. Finally, I got my freedom back, walaupun tidak 100% karena sekarang pun judulnya masih nebeng.

Berarti sudah dua minggu ini juga kami beradaptasi, khususnya dia. Selain beradaptasi dengan tempat tinggal baru (plus penghuninya yang kadang-kadang ajaib), dia juga sedang beradaptasi dengan pekerjaan barunya. Kami juga harus beradaptasi dengan pengaturan waktu baru. Jam empat subuh bangun, pukul setengah enam pagi sudah harus berangkat ke kantor :( . Padahal, waktu masih tinggal di 'tempat itu' (yang notabene dekat dengan kantor), kami baru mandi pukul tujuh dan berangkat ke kantor sekitar setengah sembilan.
But well, everything has its own price, and I'm not complaining about this actually (at least, not yet, hehehe)

Bagi saya, yang lebih sulit dari beradaptasi pada kondisi-kondisi baru ini, adalah melihat suami saya beradaptasi. Kalau saya terbiasa melewati proses adaptasi dengan diam dan tahu-tahu mewek, dia beradaptasi dengan manyun dan ngomel- ngomel :P
Selain itu, sekarang setelah lebih dari setahun menikah, segala masalah rumah tangga yang 'klise tapi nyata' itu mulai (lebih sering) bermunculan: beda pengaturan uang, beda pendapat (dia merasa benar, saya merasa nggak salah, hehehe),beda kebiasaan, beda prioritas, beda kebutuhan, dan beda-beda lain yang membuat kami lebih sering perang tarik urat saraf.

Situasinya mungkin lebih sulit karena sekarang saya juga sedang mengandung; lebih cepat capek, lebih sensitif, lebih ingin dimaklumi.

Sejak pertama kali tahu saya hamil sampai sekarang (jalan tujuh bulan), entah sudah berapa puluh kali saya mendengar ucapan ini: "Orang hamil itu jangan stres... Jangan sedih... Jangan mikir yang berat-berat... Santai aja..."

TAPI BAGAIMANA MYUNGKIIIN WEICEEEEEEEE......????

Iya, bagaimana mungkin tidak stres kalau badan ini ogah diajak kerja sama.
Duduk agak lama = pinggang pegel, kadang-kadang punggung juga.
Berdiri agak lama = perut mengeras, memberat.
Berbaring = nyeri-nyeri di pinggang dan panggul.
Bangun setelah berbaring = tidak bisa berputar ke kanan karena sakit, tidak bisa mutar kiri karena sakit, tidak bisa langsung bangun ke depan karena sakit juga (ini yang paling menyiksa!)
Jalan biasa = berrraaat dan lambaaaattt...
Lari = apalagi dong ah!

Jadi ketika perubahan fisik, persoalan adaptasi dan masalah 'klise tapi nyata' ini harus dihadapi bersamaan, duh makan ati, makan ati! (Harusnya saat ini ada yang ngasih saya teh botol, ya. 'Kan udah makan ati...' Halah! :P )

Above all these, as I said before, I miss my hubby.

Dalam perjalanan pulang, di mobil, setelah menjemput saya dari kantor, dia kadang-kadang sudah tidak punya tenaga untuk mengobrol.

Sesampainya di rumah, setelah makan, bersih-bersih, dan shalat, dia langsung tidur. Kadang-kadang, ritualnya dibalik. Tidur dulu sampai jam 10, baru bangun dan melakukan sisanya.
Terkadang, kalau masih tersisa sedikit tenaga, dia lebih memilih main game komputer, refreshing katanya.

Saya maklum. Serius.
Selama dia nggak ngomel-ngomel (karena satu dan lain hal), I can still take it.

Tapi kemarin, waktu mendengar lagu Kissing You-nya Desree, saya tiba-tiba teringat pertanyaan yang dia ajukan dulu, ketika kami bahkan belum pacaran:
"Have you ever missed someone, even if the person is sitting right next to you?"

..........

Iya, pernah. Sekarang.

Miss you, baby bala bala..