Friday, October 29, 2004

Always be My Baby

Kemarin kami baru ketawa-tawa, senang-senang, ngopi-ngopi, jalan-jalan, senyum-senyum, sayang-sayang.
Hari ini kami diam-diam, kesal-kesal, ngambek-ngambek, sedih-sedih..

Yah, namanya juga hidup, namanya juga dua orang, namanya juga dua kepala.
.........................................

Jumat ini bau weekend sudah menyengat, jadi walaupun deadline (banget), suasana kantor lebih santai. Supaya nggak terlalu manyun, ambil walkman aja, deh. Sudah ada Mariah Carey di dalamnya. Pencet play. Ceklek.

We were as one
For a moment in time
And it seemed everlasting
That you would always be mine
Now you want to be free
So I'll let you fly
'Cause I know in my heart
Our love will never die
............................


Liriknya sih sama sekali tidak pas dengan situasi sekarang, tapi entah kenapa, mungkin karena beatnya, mungkin karena alunan musiknya, badan mulai goyang kiri (TOING!), goyang kanan (TOING!). Sambil dengar musik, tangan membalik-balik majalah. Ada biomini Jackie Kennedy yang ternyata belum pernah saya baca.

You'll always be a part of me
I'm part of you indefinitely
Boy dont you know you cant escape
Ooh darling 'cause you'll always be my baby
And we'll linger on
Time can't erase a feeling this strong
No way you're ever gonna shake me
Oh darling 'cause you'll always be my baby
............................


Mariah Carey, Jackie Kennedy, artikel menopause yang baru seperempat jadi menggantung di layar monitor..
Lalu tiba-tiba, pertama kalinya sejak entah berapa bulan ini merasa sumpek di kantor, saya merasa sangat rileks.
Hei, ini masih kantor yang sama, kan?
Jadi ingat kata Dewi Lestari, “Vacation is a state of mind”.

I aint gonna cry
And I won't beg you to stay
If you're determined to leave boy
I will not stand in your way
But inevitably you'll be back again
'Cause you know in your heart babe
Our love will never end

I know that you'll be back boy
When your days and your nights get a
little bit colder
I know that you'll be right back baby
Oh baby believe me it's only a matter of time

Selesai. Turun ke bawah untuk makan siang (saya tidak puasa hari ini) lalu berjalan ke bank di gedung belakang (katanya ‘menabung pangkal kaya, pelit pangkal disumpahin’). Mataharinya cukup ramah. Setelah beberapa jam terkurung di gedung ber-AC, jalan-jalan sejenak di luar rupanya menyenangkan.

Balik ke meja, komputer, dan kursi kantor yang amat sangat tidak ergonomis sekali. Pukul satu tigapuluh menit. Shalat Jumat sudah selesai dari tadi pasti. Dan sehabis menuntaskan postingan ini, saya akan meraih gagang telepon dan menghubunginya. Berharap semoga tadi dia juga mendengarkan Mariah Carey (atau apapun) dan sekarang sudah berada dalam suasana hati yang enak. Atau minimal, sudah kangen saya (mungkin nggak ya?).

Ok, here we go. Wish me luck!

Bismillah..

Wednesday, October 20, 2004

Bulan Puasa

Happy fasting everybody, walaupun telat.. (but then again, 'telat' is my middle name).
Selamat Ramadhan 1425 H, selamat puasa. Maap maap kalau ada sala kate, sala tulis, sala komen.. :)


.................................

MAAK!!! LAPER MAAAAKKK!!!
Hehehehehe...

Tuesday, October 12, 2004

For You Know Who

Selamat ulang tahun, Sayang... :)

Semoga selalu sehat..
Semoga panjang umur..
Semoga tambah pinter.. (biar bisa cari beasiswa atau kerjaan di luar negeri, jadi kalau INSYA ALLAH kita nikah dan punya anak, anaknya lahir di luar. huhuhu.. kayaknya keyen aja gichu ;> )
Semoga tambah sabar..(terutama ngadepin saya yang biang telat, berantakan, pemales, dan kadang2 mikirnya ga panjang2 banget. hehehe..)
Semoga lebih rajin olahraga..(biar sehat koook..., bukannya biar langsing. tapi yaaa itu bonus aja sih ;> )
Semoga lebih bisa mikir positif.. (ingat: energy follow the mind energy follow the mind energy follow the mind energy follow the mind..)
Semoga kariernya lebih bagus.. (supaya kalau suatu hari nanti saya jadi penulis kere yang kerjanya di rumah doang, kamu tetap bisa ngebiayaain kita. huehehehehe)

Hmmm... kok doanya buat kepentingan pribadi gini, ya? :D :D

................
................

Di atas semuanya, semoga kamu selalu bahagia dan ikhlas, meskipun sebagian (atau semua) harapan di atas nggak terkabul.
Semoga kamu selalu ingat dan diingat Allah.
Semoga apapun yang terjadi pada kita, kita tetap saling sayang, tetap bersahabat, dan tetap menganggap apa yang kita miliki sekarang sebagai sesuatu yang berharga.

Amin.

Luv u, hunny. Mmmmmmmwahh!!! :)

Mmmm.. Trus, makan-makannya di mana? Huhuhu..teteeeeeep...

Wednesday, October 06, 2004

Kenapa, ya?

Saya ini kenapa, ya?
Sudah beberapa minggu (atau bulan?), saya dihinggapi 'PENYAKIT MALES NGAPA2IN'. Karena itulah blog ini lama terbengkalai. Tunggu, jangan keliru. Males itu memang penyakit bawaan saya sejak dulu. Selama ini sih malesnya masih dalam tahap wajar (MENURUT SAYA!), tapi 'PENYAKIT MALES NGAPA2IN' yang sekarang ini kayaknya parah banget, udah akut.

Penyakit ini tentu ngga bisa dibawa ke dokter, tapi menurut diagnosa pribadi, sepertinya saya jenuh.. Jenuh sama kerjaan, sama rutinitas, jenuh harus bolak-balik Kalimalang-Kuningan tiap hari (desak2an di bus, macet, panas, polusi, bising, bising, bising, bising, PUSING!!).

Lalu gimana?
Enak kali ya, kalo bisa liburan. Bukan, bukan sehari dua, tapi seminggu penuh, minimal.

Trus mau ngapain?
Hmmmm..enak kali ya, kalau bisa ke Lombok. Membenamkan telapak kaki ke pasir putih yang basah, menghirup udara pantai, menanti matahari terbenam.

Okelah. Lombok mungkin terlalu jauh atau terlalu mustahil, saya mungkin akan cukup puas dengan Ancol. Iya, Ancol. IYA, ANCOL!! Menggelar tikar di pinggir pantai, makan nasi rames, dan minum teh tawar dalam kantong plastik yang kalau mau minum harus digigit ujungnya. Hmmm, saya dan adik perempuan saya (yang sama-sama doyan makan) pernah mengeluarkan dalil: 'Tak ada satu tempat pun yang di dunia ini yang lebih cocok untuk makan nasi rames kecuali Pantai Ancol.' :))

Enak kali ya, kalau bisa ke... ke.... mmmm....
Sejujurnya, saya tidak tahu mau ke mana. Anywhere but here, I guess. Kabur seminggu, itu saja. Mungkin saya tidak perlu Ancol, Lombok, pasir putih, atau matahari terbenam. Mungkin saya cuma perlu sebuah ruangan sejuk untuk tidur atau rebahan seharian. Kalau bosan, saya tinggal bangun, menarik sebuah buku dan membaca. Kalau bosan lagi, buku itu tinggal saya lempar lalu ganti dengan buku lain, atau koran, atau majalah. Kalau bosan lagi, saya tinggal menonton TV atau VCD. Kalau masih bosan, saya tinggal rebahan lagi, menutup mata..
Nanti dulu, lusa kemarin saya sudah melakukan itu. Tapi cuma sehari. Kurang lama, berarti..