Langit kelam. Laut murka. Angin meniup kencang
bak orang kesetanan.
Siangkah? Malamkah? Entah. Semua gelap.
Itu adikku! Ia berlari di atas
bebatuan yang menggigil ditampar
ombak.
...........................
Oh bukan, bukan dia. Adikku bukan bocah
kecil kurus yang sepertinya belum
lancar melafazkan huruf 'r' itu.
...........................
Iya! Itu dia! Itu pasti dia!
Itu adikku! Itu adikku!
Ia berlari di atas bebatuan yang menggigil
ditampar ombak...
'Adik, jangan ke sana!'
Aku berlari mengejarnya.
Laut makin ganas. Gulungan ombak menebal,
mencakar angkasa.
Adik!
Hup! Dapat! Ia dalam pelukku kini. Tubuhnya
yang ringkih menegang, ketakutan.
'Jangan takut, adik. Takkan kulepas.
Sampai kapan pun takkan kulepas.'
...........................
Aku tak tahu bagaimana akhirnya kami mencapai
bibir pantai. Tak tahu bagaimana kami
melewati neraka dunia itu. Basah. Dingin.
Ngeri. Di belakang, laut belum berhenti mengamuk.
Langit hanya hitam.
'Tapi lihat, adik. Tlah kutepati janjiku.
Tak kulepas kau barang sedetik. Kita selamat.
Kita selamat.'
Kubaringkan tubuhnya di pasir pantai. Matanya
terpejam. Lama ia kutatap sebelum akhirnya kesadaran
datang menghantam.
Bukan 'kita' yang selamat. 'Aku' selamat. 'Ia' tidak.
Ia berlalu dalam pelukku. Adikku, pergi dalam
pelukku.
...........................
Namanya Muhammad Zaki Zulkarnain. Semua orang
memanggilnya Zaki. Februari kemarin, umurnya genap
14 tahun. Kulit hitam, badan gempal,
berkacamata minus. Zaki, adik bungsu saya.
You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when the sky is grey
You never know dear
How much i love you
Please don't take my sunshine away
Setiap menyanyikan lagu ini, saya selalu teringat
Zaki. He is my sunshine. Tak pernah sedih, tak
pernah merasa punya masalah, jarang kesal, jarang
marah. Suaranya lantang. Bagi Zaki, tiada hari
tanpa bernyanyi.
Suatu hari saya pernah bertanya: "Caranya gimana
sih, Zak, supaya bisa seneng terus kayak kamu?"
Jawabnya: "Mmm... banyak tidur dan main PS!"
Zaki, adik bungsu saya, memang luar biasa MALASnya.
Malas mandi(!), malas belajar, malas membuat PR.
Kalau suatu hari nanti dia menulis buku, mungkin
buku pertamanya akan berjudul '101 Cara Menghukum
Siswa yang Tak Membuat PR'. Waktu masih SD, Zaki
kenyang dengan berbagai jenis hukuman: Berdiri
depan kelas, berdiri depan kelas sambil mengangkat
satu kaki, dikeluarkan dari kelas, lari keliling
lapangan, skotjam(?), memunguti sampah di halaman,
membersihkan WC.
Sejak kecil, dia bukan anak yang takut pada orang
asing. Dia ramah, senang mengobrol, suka bercanda,
doyan plesetan. Cuma Zaki yang bisa membuat ibu
saya yang sedang mengomel panjang lebar jadi
tertawa-tawa.
Zaki, adik bungsu saya.
...............................
Malam itu, ketika saya bermimpi tentang amuk laut
yang merenggutnya, tempat tidur Zaki
basah. Akil baliq dia, rupanya.
Lalu apa artinya? Adakah mimpi punya arti? Seorang
teman memberi pendapat, "Mungkin sudah saatnya
kamu melepas dia, Ey. Dia sudah besar sekarang.
Bukan anak kecil yang harus selalu kamu lindungi
lagi."
Mungkin saja. Mungkin sekali.
Zaki, if you ever read this someday, Mbak Eyi
just want to say that I love you soooo.. very much.
Jadilah kamu laki-laki dewasa yang baik. Lebih
baik lagi, jadilah kamu orang yang selalu bahagia,
as you are now. I won't always be here, but I
know that whatever happen, you will always be good.
Luv you, 'Ndut! Mmmmuach!!!
Thursday, May 20, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
9 comments:
hehehehe ... nice writings ... salam kenal yah?
Pasti Zaki males jaga wartel juga, ya?
SILENCED ARCHANGEL: makasih ya, yun.salam kenal juga :
ATTA: ciyeeeeee... yg lagi seneng.. ;) gimana kabarnya si abang, ta?
JABRIK: waaah.. bukan males lagi, tapi OGAH!!!
OOT: sayang comments yang dulu-dulu gak keliatan ya
Yi...sori aku nyoba komen ya soalnya aku blom pernah kasih komen lwt komensys blogger yg baru. Kalo hrs sign in lwt blogger gimana dgn pemilik blog yg gak make blogger? Thx ya :)
JABRIK: Iya nih.. Sayang, ya. BTW, Jieeee... desain webnya baru ya, Pun? Sayang kompornya ilang:(
SIWOER: Silakan, mas. Yg ga pake blogger mkn bisa komen 'Anonymous' aja. tar terakhirnya baru tulis nama dan URL. Hehehe, repot ya? abis kemarin udah nyoba ganti pake Haloscan tapi belum sukses. gimana ya???
AES: Ke solo? aduuuh mau banget... Kapan2 ya Aes. Nanti tante Eyi ajak bang Zaki :)
This is soooo sweet.
Sampai menitikkan air mata, teringat sama Empang.. my youngest bro yang jauh...
hiks jadi kangen nih...
btw eyi.. tulisanmu indah sekali!
makasi ya Mama Sari. emang sekarang Empangnya tinggal di mana? :)
Bebas dan merdeka itu pasti manis
Post a Comment