Thursday, May 20, 2004

Muhammad Zaki Zulkarnain

Langit kelam. Laut murka. Angin meniup kencang bak orang kesetanan.
Siangkah? Malamkah? Entah. Semua gelap.

Itu adikku! Ia berlari di atas bebatuan yang menggigil ditampar ombak.

...........................

Oh bukan, bukan dia. Adikku bukan bocah kecil kurus yang sepertinya belum lancar melafazkan huruf 'r' itu.

...........................

Iya! Itu dia! Itu pasti dia! Itu adikku! Itu adikku!
Ia berlari di atas bebatuan yang menggigil ditampar ombak...

'Adik, jangan ke sana!'

Aku berlari mengejarnya.
Laut makin ganas. Gulungan ombak menebal, mencakar angkasa.

Adik!
Hup! Dapat! Ia dalam pelukku kini. Tubuhnya yang ringkih menegang, ketakutan.
'Jangan takut, adik. Takkan kulepas. Sampai kapan pun takkan kulepas.'

...........................

Aku tak tahu bagaimana akhirnya kami mencapai bibir pantai. Tak tahu bagaimana kami melewati neraka dunia itu. Basah. Dingin. Ngeri. Di belakang, laut belum berhenti mengamuk. Langit hanya hitam.

'Tapi lihat, adik. Tlah kutepati janjiku. Tak kulepas kau barang sedetik. Kita selamat. Kita selamat.'

Kubaringkan tubuhnya di pasir pantai. Matanya terpejam. Lama ia kutatap sebelum akhirnya kesadaran datang menghantam.
Bukan 'kita' yang selamat. 'Aku' selamat. 'Ia' tidak. Ia berlalu dalam pelukku. Adikku, pergi dalam pelukku.

...........................
Namanya Muhammad Zaki Zulkarnain. Semua orang memanggilnya Zaki. Februari kemarin, umurnya genap 14 tahun. Kulit hitam, badan gempal, berkacamata minus. Zaki, adik bungsu saya.

You are my sunshine, my only sunshine You make me happy when the sky is grey You never know dear How much i love you Please don't take my sunshine away

Setiap menyanyikan lagu ini, saya selalu teringat Zaki. He is my sunshine. Tak pernah sedih, tak pernah merasa punya masalah, jarang kesal, jarang marah. Suaranya lantang. Bagi Zaki, tiada hari tanpa bernyanyi.

Suatu hari saya pernah bertanya: "Caranya gimana sih, Zak, supaya bisa seneng terus kayak kamu?" Jawabnya: "Mmm... banyak tidur dan main PS!"

Zaki, adik bungsu saya, memang luar biasa MALASnya. Malas mandi(!), malas belajar, malas membuat PR. Kalau suatu hari nanti dia menulis buku, mungkin buku pertamanya akan berjudul '101 Cara Menghukum Siswa yang Tak Membuat PR'. Waktu masih SD, Zaki kenyang dengan berbagai jenis hukuman: Berdiri depan kelas, berdiri depan kelas sambil mengangkat satu kaki, dikeluarkan dari kelas, lari keliling lapangan, skotjam(?), memunguti sampah di halaman, membersihkan WC.

Sejak kecil, dia bukan anak yang takut pada orang asing. Dia ramah, senang mengobrol, suka bercanda, doyan plesetan. Cuma Zaki yang bisa membuat ibu saya yang sedang mengomel panjang lebar jadi tertawa-tawa.

Zaki, adik bungsu saya.

...............................


Malam itu, ketika saya bermimpi tentang amuk laut yang merenggutnya, tempat tidur Zaki basah. Akil baliq dia, rupanya.

Lalu apa artinya? Adakah mimpi punya arti? Seorang teman memberi pendapat, "Mungkin sudah saatnya kamu melepas dia, Ey. Dia sudah besar sekarang. Bukan anak kecil yang harus selalu kamu lindungi lagi."

Mungkin saja. Mungkin sekali.


Zaki, if you ever read this someday, Mbak Eyi just want to say that I love you soooo.. very much. Jadilah kamu laki-laki dewasa yang baik. Lebih baik lagi, jadilah kamu orang yang selalu bahagia, as you are now. I won't always be here, but I know that whatever happen, you will always be good. Luv you, 'Ndut! Mmmmuach!!!

9 comments:

silenced archangel said...

hehehehe ... nice writings ... salam kenal yah?

jabrik said...

Pasti Zaki males jaga wartel juga, ya?

eyi said...

SILENCED ARCHANGEL: makasih ya, yun.salam kenal juga :
ATTA: ciyeeeeee... yg lagi seneng.. ;) gimana kabarnya si abang, ta?
JABRIK: waaah.. bukan males lagi, tapi OGAH!!!

jabrik said...

OOT: sayang comments yang dulu-dulu gak keliatan ya

Anonymous said...

Yi...sori aku nyoba komen ya soalnya aku blom pernah kasih komen lwt komensys blogger yg baru. Kalo hrs sign in lwt blogger gimana dgn pemilik blog yg gak make blogger? Thx ya :)

eyi said...

JABRIK: Iya nih.. Sayang, ya. BTW, Jieeee... desain webnya baru ya, Pun? Sayang kompornya ilang:(

SIWOER: Silakan, mas. Yg ga pake blogger mkn bisa komen 'Anonymous' aja. tar terakhirnya baru tulis nama dan URL. Hehehe, repot ya? abis kemarin udah nyoba ganti pake Haloscan tapi belum sukses. gimana ya???

AES: Ke solo? aduuuh mau banget... Kapan2 ya Aes. Nanti tante Eyi ajak bang Zaki :)

Rika, Mamanya Naufal said...

This is soooo sweet.
Sampai menitikkan air mata, teringat sama Empang.. my youngest bro yang jauh...
hiks jadi kangen nih...
btw eyi.. tulisanmu indah sekali!

eyi said...

makasi ya Mama Sari. emang sekarang Empangnya tinggal di mana? :)

Anonymous said...

Bebas dan merdeka itu pasti manis