Tadi pagi, di omprengan, mendengar 'Peluk'nya Dee (feat. Aqi Alexa) mengalun di iPod. Sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, ulang terus..
Perlahan mata berkaca.Lagu ini terlalu sedih. Atau saya yang terlalu cengeng?
Ah, mungkin hujan dan mendung yang beberapa hari ini menggayuti langit-lah penyebabnya. Tuding saja mereka. Mereka yang membuat hati jadi ingin merana.
Peluk
“… Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatiku pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya.”
Menahun, ku tunggu kata-kata
Yang merangkum semua
Dan kini ku harap ku dimengerti
Walau sekali saja pelukku
Tiada yang tersembunyi
Tak perlu mengingkari
Rasa sakitmu
Rasa sakitku
Tiada lagi alasan
Inilah kejujuran
Pedih adanya
Namun ini jawabnya
Lepaskanku segenap jiwamu
Tanpa harus ku berdusta
Karena kaulah satu yang kusayang
Dan tak layak kau didera
Sadari diriku pun kan sendiri
Di dini hari yang sepi
Tetapi apalah arti bersama, berdua
Namun semu semata
Tiada yang terobati
Di dalam peluk ini
Tapi rasakan semua
Sebelum kau kulepas selamanya
Tak juga kupaksakan
Setitik pengertian
Bahwa ini adanya
Cinta yang tak lagi sama
Lepaskanku segenap jiwamu
Tanpa harus ku berdusta
Karena kaulah satu yang kusayang
Dan tak layak kau didera
Dan kini ku berharap ku dimengerti
Walau sekali saja pelukku
Wednesday, November 25, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment