Friday, January 09, 2004
DIAM!
Bila hanya diam aku tak tahu.
Batu juga diam kamu kan bukan batu.
(Ya atau Tidak, Iwan Fals)
Bagaimana bisa mengerti.
Sedang kita belum berpikir.
Bagaimana bisa dianggap diam.
Sedang kita belum bicara.
(Awang-awang, Iwan Fals)
Aku coba untuk tak merasa.
Hindari kejamnya dunia.
Namun senantiasa.
Menjadi khayal semata.
Kau diam ... membisu ...
(Diam Membisu, Betrayer)
Takkan diam, diam, diam.
Kan diam, diam, diam.
(Takkan Diam, Vessel)
Kau marah padaku, aku diam. Kau maki diriku, aku diam.
Kau ludahi aku, aku diam.
Kau usir diriku, aku diam.
...Kau tunjuk mukaku, aku diam.
Kau hina diriku, aku diam.
Kau jambak rambutku, aku diam.
Kau paksa ku berbuat, ku tak diam.
(Diam, Potret)
Berapa lama diam .
Cermin katakan bangkit.
Pohon-pohon terkurung.
Kura-kura terbius.
(Panggilan dari Gunung, Iwan Fals)
Kuletakkan sejenak beban memberat.
Duduk diam pikiran mengawang.
Ternyata langit tak sebiru dulu.
Kita alpa terabaikan selalu.
(Dunia Baru, KLa Project)
...Untuk seorang teman -suami satu istri, ayah dua anak- yang sudah seminggu ini diam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment