Thursday, January 08, 2004
... Buat Kamu (Menye-menye 1)
Ada yang kurang malam itu. Malam itu, ketika wajah kita berhadap-hadapan dan satu bola api besar kaugulirkan. Iya, malam itu. Ada yang lupa, belum, akan segera terlontar kini. Dan kalau kamu bertanya, "Buat apa lagi?", maka jawabnya... Jawabnya... Apa ya? Mungkin..., "supaya kamu tahu" atau "siapa tahu." Jelasnya, saya tidak tahu. Apa masih ada gunanya? Mungkin tidak. Tapi bagaimanapun, kalimat ini seharusnya terucapkan. Mungkin..., hanya mencoba menyempurnakan ketidaksempurnaan sebuah lingkaran malam. Sepotong kalimat, suatu perintah, sebentuk permohonan, atau sekadar ujaran: ... jangan pergi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment