For the truth, I know takes longer.
I've the cunning of the tigger and the
wisdom of the trees.
I won't be sad,refuse the sorrow.
I look forward tomorrow.
I'll release my anger,
'cause I'm proud to be a dread.
I'm kissing you.
Pride can stand a thousand trials
The strong will never fall
But watching stars without you,
My soul cried. Heaving heart is full of pain,
Oh, oh, the aching.
'Cause I'm kissing you, oh.
I'm kissing, oh.
Sebelum nikah, bahkan sebelum pacaran, masih PDKT,
suami saya (yang saat itu masih 'calon') pernah
bertanya sesuatu. Waktu itu kami sedang duduk
di Bakoel Koffie Cikini (oh, I miss the place..),
menikmati sore, ngobrol-ngobrol, membaca majalah
gratisan. Dia memperlihatkan pada saya cara jitu
bermain MasterMaze, saya bilang caranya curang.
Lalu pertanyaan itu terlontar,
"Have you ever
missed someone, even if the person is
sitting right next to you?" :D
Hehehe, kalau diingat-ingat lagi, kalimatnya
gombal juga. Dan saat mengetik postingan ini
saya baru kepikiran: mungkin saya bukan orang pertama
yang dia tanyai seperti itu.
Anyway, waktu itu saya cuma menjawab lempeng,
"Nggak pernah. Kalau kangen ya berarti karena orang itu
jauh."
Dia mengangguk-angguk.
Lucunya, sekarang setelah kami nikah, saya jadi
sering kangen sama dia, meskipun kami berada
di ruangan yang sama, meskipun sedang berbaring
samping-sampingan.
Terutama belakangan ini.
Sudah dua minggu ini kami pindah. Dari 'tempat
itu' ke rumah orang tua saya. Finally, I got my
freedom back, walaupun tidak 100% karena sekarang pun
judulnya masih nebeng.
Berarti sudah dua minggu ini juga kami beradaptasi,
khususnya dia. Selain beradaptasi dengan tempat
tinggal baru (plus penghuninya yang kadang-kadang
ajaib), dia juga sedang beradaptasi dengan pekerjaan
barunya. Kami juga harus beradaptasi dengan pengaturan
waktu baru. Jam empat subuh bangun, pukul setengah enam pagi
sudah harus berangkat ke kantor :( . Padahal, waktu masih tinggal
di 'tempat itu' (yang notabene dekat dengan kantor),
kami baru mandi pukul tujuh dan berangkat ke
kantor sekitar setengah sembilan.
But well, everything has its own price, and
I'm not complaining about this actually (at least,
not yet, hehehe)
Bagi saya, yang lebih sulit dari beradaptasi
pada kondisi-kondisi baru ini, adalah melihat
suami saya beradaptasi. Kalau saya terbiasa
melewati proses adaptasi dengan diam dan tahu-tahu
mewek, dia beradaptasi dengan manyun dan ngomel-
ngomel :P
Selain itu, sekarang setelah lebih dari setahun
menikah, segala masalah rumah tangga yang 'klise
tapi nyata' itu mulai (lebih sering)
bermunculan: beda pengaturan uang, beda
pendapat (dia merasa benar, saya merasa nggak
salah, hehehe),beda kebiasaan, beda prioritas,
beda kebutuhan, dan beda-beda lain yang
membuat kami lebih sering perang tarik urat saraf.
Situasinya mungkin lebih sulit karena sekarang
saya juga sedang mengandung; lebih cepat capek,
lebih sensitif, lebih ingin dimaklumi.
Sejak pertama kali tahu saya hamil sampai sekarang
(jalan tujuh bulan), entah sudah berapa puluh kali
saya mendengar ucapan ini: "Orang hamil itu jangan
stres... Jangan sedih...
Jangan mikir yang berat-berat... Santai
aja..."
TAPI BAGAIMANA MYUNGKIIIN WEICEEEEEEEE......????
Iya, bagaimana mungkin tidak stres kalau badan ini
ogah diajak kerja sama.
Duduk agak lama = pinggang pegel, kadang-kadang punggung juga.
Berdiri agak lama = perut mengeras, memberat.
Berbaring = nyeri-nyeri di pinggang dan panggul.
Bangun setelah berbaring = tidak bisa berputar ke kanan karena sakit,
tidak bisa mutar kiri karena sakit, tidak bisa
langsung bangun ke depan karena sakit juga (ini yang
paling menyiksa!)
Jalan biasa = berrraaat dan lambaaaattt...
Lari = apalagi dong ah!
Jadi ketika perubahan fisik, persoalan adaptasi
dan masalah 'klise tapi nyata' ini harus dihadapi
bersamaan, duh makan ati, makan ati! (Harusnya saat
ini ada yang ngasih saya teh botol, ya. 'Kan udah
makan ati...' Halah! :P )
Above all these, as I said before, I miss my hubby.
Dalam perjalanan pulang, di mobil, setelah menjemput
saya dari kantor, dia kadang-kadang sudah tidak
punya tenaga untuk mengobrol.
Sesampainya di rumah, setelah makan, bersih-bersih,
dan shalat, dia langsung tidur. Kadang-kadang,
ritualnya dibalik. Tidur dulu sampai jam 10, baru
bangun dan melakukan sisanya.
Terkadang, kalau masih tersisa sedikit tenaga, dia
lebih memilih main game komputer, refreshing katanya.
Saya maklum. Serius.
Selama dia nggak ngomel-ngomel (karena satu dan
lain hal), I can still take it.
Tapi kemarin, waktu mendengar lagu Kissing You-nya
Desree, saya tiba-tiba teringat pertanyaan yang dia
ajukan dulu, ketika kami bahkan belum pacaran:
"Have you ever missed someone, even if the person
is sitting right next to you?"
..........
Iya, pernah. Sekarang.
Miss you, baby bala bala..
Tuesday, July 18, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
*ngacung* tiwi sering, yi... :-)
malah lebih seringan kangen erwin pas dia lg ada di sebelah (tapi catet, dalam kondisi tidur nyenyak, atau tidur-tiduran, dan bukan sedang bermain PS)
biasanya wajahnya jd innocent gitu... bener-bener ngangenin... :-)
eyi.. ini bukan lagi ngomel2 kan ya..? hayo main ke sini.. kami obati kangenmu.. lho..?!
jiyyyeeee jiyyyeeeee
switswiiiwwwwww....
*ga penting yak?*
sabar ya neng *hug mode ON*
kapan2 kita makan siang bareng deh ya. secara setelah baca postingan ini, tante atta merasa kangen sekali dengan nak eyi. hehhehehe
Lega rasanya baca posting ini :-)
Post a Comment