Wednesday, April 26, 2006

An Imaginary Conversation with My Little One

Kemarin pagi, di kamar mandi

+ Bunda kok nangis? Sedih, ya?
- Nggak, De. Bunda nggak sedih. Bunda cuma kesel.
+ Kalo kesel kok nangis? Kalo nangis kan berarti sedih...
- ..... Iya, mungkin sedih sedikit.
+ Kenapa, Bunda? Gara-gara 'orang itu' ya?
- Iya, De. Dia-dia lagi, lagi-lagi dia.
+ Bunda jangan kesel, jangan sedih. Kalau Bunda sedih, dede jadi ikutan sedih.
- Aduuh..., maaf ya, Nak. Masa belum lahir aja kamu udah sedih juga. Nanti kalau udah lahir, semoga kamu ngga cengeng kayak Bunda, ya.
+ Makanya Bunda udahan dong nangisnya..
- Bunda udah nggak nangis lagi, kok.
+ ......
- De, cepet gede ya, Nak. Tumbuh yang sehat dan kuat. Nanti kalau Dede udah tujuh bulan di perut Bunda, ayah mau bawa kita pindah dari sini.
+ Kok mesti nunggu sampai tujuh bulan, Bun? Kenapa nggak besok aja?
- Soalnya perjanjian ayah sama bunda memang gitu, De.
+ Pindahnya ke mana sih, Bunda?
- Belum tahu sih, De...
+ Kok belum tahu?
- Bunda sama ayah mau cari-cari dulu. Pengennya, tinggal di tempat yang cuma ada kita bertiga aja: ayah, bunda, dede.
+ Asyiiik...
- Dede seneng?
+ Seneng, Bun!
- Bunda juga. Tos dulu, dong De..
+ Tossss!!!

(Saya menepuk lembut perut yang membuncit, lalu keluar dari kamar mandi)

End of Conversation
===================

5 comments:

Anonymous said...

udah hamil toh yi? selamat ya. semoga baek2 dan sehat aja semuahnyah :)

Anonymous said...

jadi pengen jadi ibu

Anonymous said...

sabar ya neng
*aku pernah magang di tabloid kesehatan buat ibu dan anak sebelum kerja di tempat ini; kata psikolog ternama yg sempat jadi narasumber; ibu hamil jangan sering2 sedih. biar bayinya juga merasakan suasana dan mood yang bahagia. jadi berpikir yang baik-baik aja ya. yang tenang. banyak berdoa.*

take care dear

Anonymous said...

congratulations eyi...
and i hope everything will be alright with the family

neenoy said...

eyii... selamat!
enjoy your pregnancy, ya yii...