Di depan rumah saya ada neon box biru putih bertuliskan Wartel Global Com. Kapan tepatnya si neon box itu berdiri di sana, saya lupa. Wartelnya sendiri, kalau nggak salah, dari tahun 2000. Ekses krisis moneter. Waktu itu si bokap terpaksa jual beli mobil (iya, jual mobil, beli peralatan wartel).
Karena namanya Global Com, banyak orang yang ketipu. Awal-awal buka, banyak yang masuk dan celingak-celinguk, "Internetnya di mana, Mbak?" Pas dijawab, "Nggak ada", mereka nanya lagi, "Kok namanya pake 'com'?"
Jagain wartel itu seperti ngejaga bayi. Nggak bisa ditinggal, maksudnya. Sejak ada wartel, kami sekeluarga jarang pergi dengan formasi lengkap. Minimal harus ada satu orang yang tinggal buat jaga wartel. Puncaknya, Lebaran kemarin, saya dan adek nggak ke mana-mana pas hari pertama. Alasan nyokap, "Sayang kl wartelnya ditinggal. Lagi rame, nih." Saya nyengir, adek saya ngamuk.
Jaga wartel itu mesti sabar, terutama menghadapi mereka yang udah nelpon tapi nggak bawa uang :p Kejadian ini cukup sering. Ada yang uangnya kurang dikit, ada yang kurang banyak (biasanya yang model gini harus ninggalin KTP). Trus mereka sambil senyum malu-malu akan berkata, "Bentar ya, Mbak. Saya ambil duit dulu." Banyak yang balik, ada juga yang nggak. Ada juga IBU-IBU(!!) yang setelah menelepon puluhan ribu (!!!) bisa dengan santainya ngomong 'nggak bawa uang'. Diminta ninggalin KTP, nggak bawa KTP. Nah, lho! Lain lagi nih orang! Begitu kami nyerah dan bilang, "Ya udah, deh, Bu", dia bukannya keluar, malah masuk KBU lagi. "Lho lho lho? Ealah..Bu, kok malah mau nelpon lagi?!?!?"
Jadi penjaga wartel kadang-kadang terasa seperti bartender atau bencong salon, yang banyak denger curhatan pelanggan. Selama kami sekeluarga gantian jaga, udah banyak cerita yang kami tampung. Saya sendiri beberapa kali menangkap basah beberapa perempuan yang nangis pas nelpon atau setelah nelpon (pengen banget bisa sekadar nyapa, 'kenapa, mbak?' tapi belum tentu dia suka ditanya, kan?).
Waktu itu, malam-malam, ada cewek datang dan ngakunya sih sedang dikejar-kejar orang. Dia sembunyi sekitar setengah jam di balik meja wartel, sambil nelpon temennya, minta dijemput. Kepalanya pakai wig, kakinya tidak beralas, tubuhnya dibalut tank top, dan pakai celana ketat (bukan mau menghakimi, ini cuma penggambaran cewek itu :p). Untung, dia akhirnya dijemput temannya.
Yang agak serem (minimal buat saya) juga ada. Waktu itu ada bapak-bapak datang. Nyokap yang kebetulan lagi jaga. Setelah curhat bla bla bla tentang kondisi rumah tangganya, dia tahu-tahu ngomong, "Gimana kalau saya bunuh aja istri saya, Bu?" Waaaaaaa......
(Tx, Don)
Tuesday, February 03, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Ingin menjual mobil atau motor dengan cepat ? Iklankan di
WWW.MOBILMOTORMALL.COM - Jual Beli Mobil Motor - Bursa Iklan Mobil Motor - Info Mobil Motor
Post a Comment