Tuesday, May 22, 2007

KERUPUK!

Lebih dari sebulan lalu, saya menerima e-mail dari sahabat lama yang (waktu itu) sedang menetap di Aceh. Di paragraf terakhir email itu, dia meminta saya berkisah tentang "kehidupan domestik" yang kini menjadi bagian dari diri aaya. Mungkin, daripada menghitung suara tokek atau mencabut kelopak bunga satu persatu, dia memilih bertanya (hei, saya mulai terdengar seperti dia). Anyway, jadi berceritalah saya.
Siapa sangka, email jawaban saya turn out to be one of my favorite e-mail that I ever wrote. Ini dia:


Subject: Re: nannoo.....nannnnoooo
From: "LARILARIKECIL"
Date: Thu, April 5, 2007 16:15
To: "JU"
Priority: Normal

> Eyi, my best pren.Coba ceritakan keindahan dari kehidupan mu.
> Secuplik embun bening dari kenyataan keseharian, kehidupan domestik.
> Ada enggan yang mengakar di bawah kesadaran rasanyah, enggan untuk menyentuh yang domestik itu.
> Tapi kalo kau ceritakan padaku keindahannyah, maulah aku juga mencicipinyah.
> Keseharian ketika lu jalani hidup berkeluargamu dengan berjibun komitmen dan tanggung jawab itu.

maaf bahasanya ya ey, kapan lagi dan sama siapa lagi bisa ngomong dengan cara sejijay ini hehehehehehehe

-Ju-



Keindahannya, Ju? The beauty is Pendar herself :)

Keindahannya adalah menemukan bahwa hal-hal paling sederhana dalam hidup ternyata membawa kebahagiaan.

Contohnya: Kerupuk. (Lho???) Hehehehehe...

Beberapa hari lalu, gue lagi ngegendong Pendar, sambil nonton TV. Di TV lagi ada acara "Sisi Lain' (kalau ngga salah) tentang proses pembuatan kerupuk.

As usual, gue mengajak dia bicara tentang apa yg gue lihat.
"Eeh.., itu tuh Dek, di TV lagi ada cara bikin "kerupuk".
Saat mengucapkan kata "kerupuk", gue menolehkan kepala dari TV ke dia.
And u know what, Ju? She laughed! She laughed at the sound of "kerupuk" (or so I thought).

Gue diam sebentar, agak ragu, lalu gue mengulang kata itu: "Kerupuk?"
N she goes "hehe.."

"Kerupuk?"
"Hehe"

Gue makin pede: "Keruuuuu...puk!"
N she goes again: "Hehe.."

Gue lanjut: "Keeeeee...rupuk!"
And my baby stil goes: "hehehe"...


Coba gue ucapkan kata ini keras-keras buat lo, Ju: KERUPUK!!!!
K-E-R-U-P-U-K!!! Do you even smile?

Senyum (apalagi ketawanya) seorang anak itu kuat banget, Ju. Indah banget. It's her weapon. Sebelum2 ini, gue juga suka sama anak kecil, tapi sama anak sendiri beda banget. Senyum anak lain indah, tapi senyum anak sendiri indaaaaaaaaah.... banget. (Trust me, lo nggak akan BENAR-BENAR MEMAHAMI apa yang gue katakan ini sebelum punya anak sendiri)

Kalau mengutip grup band tempo dulu 'Michael Learns to Rock':
"It's a picture of a thousand sunsets, it's a freedom of a thousand doves."
(BO! MLTR, BO!) :D :D :D
I'll go the distance to bring out the smile on her face.

Kalau di kantor lagi bete, lagi capek, lagi pusing, I simply remember her laughter/smile, n gue pasti langsung ikut senyum juga. Tentu aja, masalah kerjaan gue ga selesai cuma dengan tersenyum. Tapi memori tentang Pendar yang sedang ketawa adalah sanctuary gue sekarang.

Another story:
Dua hari yang lalu, malam-malam, Pendar belum tidur. I knew it's her bedtime, so gue gendong dia n I sang her a lullaby:
"Twinkle-twinkle little star, how I wonder what u are.."

After singing the song, I whispered it to her:
twinkle-twinkle-little-star
how-I-wonder-what-u-are

Dan mata Pendar mulai merem, melek, merem, melek, makin lama makin berat..
N it's just... simply beautiful. Ga tahu gimana ngejelasinnya.

.....................................

Gue nggak tahu apa dua potong cerita ini cukup "indah" sehingga bisa bikin lo mau nyicipin kehidupan domestik :D
But to tell you the truth, I'm not trying to do that. I'm not trying to lure you to enter the huge gate of "marriage, commitment, n responsibility" (aaaaawww...) :D

I believe in time, now. I believe in season.
So when your season come, embrace it with happiness, ya.

Take care, Ju

-Eyi-

4 comments:

Anonymous said...

duh, lucu banget si pendar yi! kayak2nya bakal suka kerupuk nih.. :D

jabrik said...

Enak tuh Ey, bisa jadi password kalo dia lagi ngambek.

jabrik said...

BTW saya baru paham kenapa kamu dipanggil Ey. Anak ketiga kami, Kei (1,5 tahun), menyebut namanya dengan Ey. Bawaan orok ya?

indigo wine said...

Marriage is yet a journey i could've wait to experience.. but still.. just to take the first step.. (aka say the 'yes' for the temporary jadian thing) is still hard to do..