Wednesday, May 23, 2007

Another day.

Seperti biasa, tadi pagi saya bangun jam empat subuh (!). Suatu hal yang tak mungkin terjadi kalau status saya masih lajang. Memanaskan air, mandi, sholat, main sama Pendar yang tahu-tahu kebangun, ganti baju, lalu cabut ke kantor sekitar 15 menit sebelum pukul 6. Sampai di kantor, sarapan nasi uduk, naik ke lantai tiga, dandan di toilet, nonton acara gosip di TV lalu duduk manis depan komputer. Dan sekarang baru jam setengah delapan pagi.

Dua minggu kemarin GILA. Saya GILA, maksudnya. Serasa dikejar-kejar syaiton (hehehe) dan hampir lupa napas. Mata perih karena menatap komputer dari pagi sampai malam. Tapi syukur, sekarang semua sudah lewat.

Seorang teman bilang saya berubah. Lebih pendiam.
Saya agak kaget karena ternyata dia memperhatikan. Akhir-akhir ini saya memang lebih malas ngomong. Teman lain pernah berkata, "Dunia ini tempat yang ribut." Sekarang saya baru menyadari kalau dia benar. Terlalu banyak konsep, teori, keluh-kesah, teriakan-teriakan, bebunyian. Bikin capek. Dan bikin saya semakin malas untuk ikut meramaikannya.

Selain itu, saya juga tidak sesabar dulu lagi. Sedikit-sedikit, jengkel. Sedikit-sedikit, kesal. Meskipun tidak saya perlihatkan, tapi semua mengendap di hati.
Membaca buku pun begitu. Dulu saya masih sabar membaca buku yang awalnya saya anggap membosankan. Siapa tahu, semakin banyak halaman yang dibaca, semakin menarik buku itu jadinya. Tapi sekarang, begitu vonis 'membosankan' saya jatuhkan (halah), buku itu saya lempar.

Sekarang saya bingung.
Sebenarnya saya mau ngomong apa, mau nulis apa?
Hmmm..., mungkin saya cuma ingin menulis sesuatu. Apa saja. Supaya halaman blog ini bertambah. Dan supaya apa yang terpendam dalam hati bisa keluar walau sedikit. Dan supaya saya terlatih (kembali) menulis hal lain yang tak ada kaitannya dengan pekerjaan. Supaya saya tidak jadi robot yang gerak-geriknya sudah terprogram, atau jadi tukang yang hanya bekerja sesuai pesanan.
Saya ingin menulis sesuatu yang berarti, setidaknya buat saya. Tapi bagaimana saya bisa menulis sesuatu yang berarti kalau semangat untuk menulis hal remeh-temeh pun tak ada.

Ah, itu dia! Kata itu yang dari tadi saya "cari". Semangat!
(kata 'cari' sengaja saya beri tanda kutip karena sebenarnya dari tadi saya tidak dengan sengaja mencari apa pun. Saya tahu ada yang hilang, tapi saya tidak sedang mencari. Ternyata kata itu memunculkan dirinya sendiri)

Saya sedang mengumpulkan semangat saya lagi.
Untuk menjalani remeh-temeh kehidupan dan menuangkannya di sini.
Untuk mencari-cari ide dan perlahan-lahan mewujudkannya menjadi sesuatu yang berarti.
Untuk berangkat kerja tanpa merasa ada batu besar yang diikat di kaki.
Untuk menyadari bahwa hidup bukan cuma serangkaian rutinitas yang terus berulang.

1 comment:

indigo wine said...

dunia kadang memang membosankan mbak, but try to make the best out of it.. atleast that's the least i can do for now =)

cheers...

toast for your quieter life.. i want one too..