Tuesday, March 04, 2008

You Make Me Feel Like...



Saya tidak pernah merasa penting.
Tidak pernah punya posisi penting.
Terus terang, saya juga tidak merasa ada penting-pentingnya untuk 'merasa' penting, atau 'menjadi' penting.

Saya pernah dengar kalimat 'It's nice to be important, but it's more important to be nice.'
Saya suka kalimat itu. Suka maknanya. So I try to be nice (semoga berhasil).

Lalu sekarang saya punya anak.
Lho, apa hubungannya?
Ada. Banyak. Sangat.
Punya anak -di satu sisi- ternyata membuat saya merasa .... jadi orang penting. :)

Coba bayangkan.
Begitu pulang kantor, anak saya menyambut saya dengan suka cita.
Dia bertepuk tangan, tertawa terbahak-bahak, matanya berpendar.
Dia tertawa begitu keras sampai kepalanya menengadah.
Seumur hidup, belum pernah ada orang yang begitu gembira melihat saya seperti itu.

Ketika saya menghilang dari pandangannya -mungkin karena ke dapur atau ke kamar mandi atau sekadar keluar kamar sebentar- dia menangis. Dia mencari-cari saya, "Nda? Nda? Nana? Nana? (=bunda? mana?)

Waktu dia masih menangis karena mencari saya, lalu saya muncul lagi, tangisnya bisa langsung berhenti dan dia tertawa lagi dan kadang-kadang bahkan melonjak-lonjak. "Hehehe..."

Lain waktu, jika dia ingin 'melaporkan' sesuatu pada saya, dia datang tergopoh-gopoh dan berseru sekeras-kerasnya (she has a BIG BIG voice),"NDAAA! NDAAAA! INIIII! INIIII!!!!" Seolah dia takut saya akan melewatkan apapun yang dia tunjuk itu.

Kalau saya bernyanyi, dia akan menyimak penuh perhatian. Di akhir lagu, dia bertepuk tangan(!) buat saya!!! Kadang-kadang, baru nyanyi dua baris saja, saya sudah dihadiahi tepuk tangan :D Oh how I love my babygirl..

Belakangan ini, kalau saya minta 'disun', dia akan menempelkan pipinya ke pipi saya. Mmmuaahh...

...................................

Selama nyaris 29 tahun ini, saya pernah merasa senang, sedih, gembira, bahagia, takut, ragu, patah hati, kecewa, haru, bangga, marah, murka...
Tapi tak pernah -saya tak bisa mengingatnya- ... merasa penting.

Dulu, saya sering berpikir 'siapalah saya?'
Tapi sekarang kalau 'diri saya' mulai meremehkan 'diri saya' dengan ucapan 'siapalah saya', saya sudah punya jawaban:
"I'm a mother. And I'm important." :)


PS: Di atas itu foto pertama saya di blog ini setelah ngeblog sejak tahun 2003. Sebagai orang penting, bolehlah sesekali majang foto - selama masih di blog sendiri. Hihihiihi...

5 comments:

Anonymous said...

nhaa.. ini ada potonya? hehe, akhirnya kelihatan juga wajah si pendar. itu lagi pertandingan teriak yak? :D
tau nggak yi, tadi si uut nelpon. panjang umur dia, abis kita omongin :P

Anonymous said...

duh, menyentuh sekali...saya jadi ikut mengingat-ingat kalo pernah merasa penting. mm..sepertinya belum sepenting seperti menjadi seorang ibu.
thank you for sharing :)

eyi said...

mpokb: aihh...si Mbak Uut amin, smg panjang umur. Hehehe...
Iya bin, udah gede khan pendar? :)

anonimus: makasih kembali mbak/mas. Namanya siapa? Ada blognya ga? spy aku bisa berkunjung ke sana? :)

-eyi

Hijau Tosca said...

Sebegitu penuhnya ya Ey perasaan jadi ibu. Setelah menikah atau malah sejak sebelom kawin ya gue maju mundur buat jadi ibu. Sampai hari ini gue terus mengulur-ngulur waktu untuk itu. Ada perasaan takut yang terselip. Takut gak bisa jadi ibu yang baik. Takut masih tetep egois seperti sekarang. Takut macem-macem deh Ey.

Anonymous said...

kamu memang penting ey, hip hip hurra hidup eyi